Social Items



Kopi Tubruk adalah metode membuat kopi dengan cara menambahkan air panas langsung kedalam gelas/ cangkir yang berisi kopi yang sudah digiling sedikit lebih kasar.

Penyeduhan dengan menggunakan metode Tubruk merupakan hal yang lumrah dipakai untuk seduh kopi di Indonesia.

Kopi Tubruk merupakan cara penyeduhan paling sederhana dalam menikmati secangkir kopi.

Membuat kopi tubruk cukup sederhana dan tidak memerlukan alat-alat pembuat kopi khusus, yang diperlukan hanyalah kopi dan air panas.

Tubruk: Kopi Sederhana Beribu Kata

Kopi Tubruk sudah menjadi bagian dalam menikmati kopi hitam di Indonesia. Biasanya kopi Tubruk di sajikan dalam cangkir kecil dari keramik yang berisi sekitar 110-150 ml.

Tapi jangan dilihat kecilnya cangkir tersebut, coba perhatikan bagaimana orang kita menikmati secangkir kecil kopi tersebut.

Kopi hitam tubruk biasa dinikmati secara pelan bahkan sangat pelan. Menikmati secangkir kopi tubruk bahkan bisa berlangsung berjam-jam.

Saya pernah melihat pecinta kopi tubruk menikmati secangkir kopinya dari mulai jam 7 pagi hingga jam 12 siang, itu sangat luar biasa dalam menghargai secangkir kopi.

Biasanya proses menikmatinya adalah dengan nyruput sedikit demi sedikit. Satu kali sruput maka bisa menghabiskan beberapa batang rokok dengan obrolan bersama teman yang tiada ujung.

Tambah sruput lagi, obrolan tidak berhenti walau puntung rokok sudah berserakan dalam asbak, namun ajaibnya masih dengan cangkir kopi yang sama.

Hingga air kopi dalam cangkir sudah tidak ada dan yang tersisa hanyalah ampas kopi saja, obrolanpun masih saja berlangsung.

Dan kali ini ampas kopilah yang dimanfaatkan untuk menambahkan durasi obrolan dengan menempelkan ampas kopi pada bagian batang rokok dari ujung sampai mendekati ujung batas area hisap. Ini dilakukan agar asap yang nantinya dikeluarkan beraroma kopi.

Hingga akhirnya para penikmat kopi tubruk mulai meninggalkan tempat duduk mereka, yang tersisa hanyalah ampas kopi yang sudah sedikit tercecer dan mengering.

Dengan secangkir kopi tubruk saja mereka mungkin sudah mengeluarkan beribu-ribu kata dalam proses menghabiskan hanya secangkir kecil kopi.

Saya hanya takjub melihat pemandangan itu, sampai akhirnya sekarang saya tahu hal itu adalah bentuk penghargaan tertinggi terhadap secangkir kopi.

Peralatan Kopi Tubruk

Tidak ada alat spesial untuk metode ini, karena tubruk adalah metode ala Indonesia yang paling simpel dan cepat.

Cukup dengan air yang di panaskan, kopi dan gelas/ cangkir. Sederhana tidak perlu repot-repot beli alat-alat kopi.

Cara (Brewing) Kopi Tubruk

Membuat kopi dengan Metode Tubruk ini akan menggunakan rasio 8/120 yang menurut saya merupakan rasio terbaik kopi dan air.

Berikut cara termudah dalam membuat kopi Tubruk:

- Siapkan gelas kaca blimbing ala rumahan 
- Masukkan kopi bubuk seberat 8 gram
- Tempatkan gelas berisi kopi diatas timbangan (coffee scale)
- Posisikan sebagai “Tare” dengan nilai 0 untuk keseluruhan
- Masak air panas hingga mendidih
- Tunggu 15 detik sebelum dimasukkan ke dalam gelas
- Itu akan menghasilkan suhu panas sekitar 96 derajat celcius
- Tuang air panas langsung kedalam gelas berisi kopi tadi
- Tuang terus hingga mendapatkan angka 120 gram 
- Aduk kopi sebentar
- Tutup menggunakan penutup gelas atau lepek
- Tunggu 5-10 menit sebelum diminum (untuk proses ekstraksi)
- Kopi siap dinikmati

Hasil Akhir Rasa Kopi Metode Seduh Tubruk

Karena ini adalah kopi Tubruk dimana kopi masih ditempatkan secara terus menerus bersama air didalam gelas, maka cicipan pertama kedua dan seterusnya akan berbeda-beda.

Kopi akan terus berekstraksi didalam gelas hingga batas kandungan zat dalam butir-butir bubuk kopi itu habis.

Jika cicipan pertama akan terasa sangat ringan dan hanya seperti rasa air saja, ketika masuk menit ke 5-10 rasa kopi akan terasa sangat pas seperti rasa pada metode pour over dengan rasio yang sama.

Tapi itu bukanlah “titik terbaik” bagi secangkir kopi Tubruk. Hal yang paling dinantikan dalam secangkir kopi tubruk adalah ekstraksi paling akhir.

Hasil akhir adalah penentuan rasa kopi tubruk terbaik. Rasa yang akan dikeluarkan juga tidak bisa diprediksi dan selalu saja ada yang unik.

Tapi secara keseluruhan hasil akhir akan terasa lebih intens, lebih kuat rasa kopi yang dikeluarkannya namun begitu empuk untuk dirasakan oleh lidah.

Maka diamkanlah lebih lama lagi sambil ditutup, dan cobalah untuk mengobrol lebih panjang bersama teman.

Saat percobaan ini dibuat, saya menyibukkan diri dengan menuliskan artikel lain, saya akan menunggu lebih lama lagi kopi tubruk yang saya buat hingga ekstraksi paling akhir.

Mungkin dibutuhkan 15-30 menit lagi untuk kemudian saya minum kembali.

Metode Kopi Tubruk

kopilipso


Kopi Tubruk adalah metode membuat kopi dengan cara menambahkan air panas langsung kedalam gelas/ cangkir yang berisi kopi yang sudah digiling sedikit lebih kasar.

Penyeduhan dengan menggunakan metode Tubruk merupakan hal yang lumrah dipakai untuk seduh kopi di Indonesia.

Kopi Tubruk merupakan cara penyeduhan paling sederhana dalam menikmati secangkir kopi.

Membuat kopi tubruk cukup sederhana dan tidak memerlukan alat-alat pembuat kopi khusus, yang diperlukan hanyalah kopi dan air panas.

Tubruk: Kopi Sederhana Beribu Kata

Kopi Tubruk sudah menjadi bagian dalam menikmati kopi hitam di Indonesia. Biasanya kopi Tubruk di sajikan dalam cangkir kecil dari keramik yang berisi sekitar 110-150 ml.

Tapi jangan dilihat kecilnya cangkir tersebut, coba perhatikan bagaimana orang kita menikmati secangkir kecil kopi tersebut.

Kopi hitam tubruk biasa dinikmati secara pelan bahkan sangat pelan. Menikmati secangkir kopi tubruk bahkan bisa berlangsung berjam-jam.

Saya pernah melihat pecinta kopi tubruk menikmati secangkir kopinya dari mulai jam 7 pagi hingga jam 12 siang, itu sangat luar biasa dalam menghargai secangkir kopi.

Biasanya proses menikmatinya adalah dengan nyruput sedikit demi sedikit. Satu kali sruput maka bisa menghabiskan beberapa batang rokok dengan obrolan bersama teman yang tiada ujung.

Tambah sruput lagi, obrolan tidak berhenti walau puntung rokok sudah berserakan dalam asbak, namun ajaibnya masih dengan cangkir kopi yang sama.

Hingga air kopi dalam cangkir sudah tidak ada dan yang tersisa hanyalah ampas kopi saja, obrolanpun masih saja berlangsung.

Dan kali ini ampas kopilah yang dimanfaatkan untuk menambahkan durasi obrolan dengan menempelkan ampas kopi pada bagian batang rokok dari ujung sampai mendekati ujung batas area hisap. Ini dilakukan agar asap yang nantinya dikeluarkan beraroma kopi.

Hingga akhirnya para penikmat kopi tubruk mulai meninggalkan tempat duduk mereka, yang tersisa hanyalah ampas kopi yang sudah sedikit tercecer dan mengering.

Dengan secangkir kopi tubruk saja mereka mungkin sudah mengeluarkan beribu-ribu kata dalam proses menghabiskan hanya secangkir kecil kopi.

Saya hanya takjub melihat pemandangan itu, sampai akhirnya sekarang saya tahu hal itu adalah bentuk penghargaan tertinggi terhadap secangkir kopi.

Peralatan Kopi Tubruk

Tidak ada alat spesial untuk metode ini, karena tubruk adalah metode ala Indonesia yang paling simpel dan cepat.

Cukup dengan air yang di panaskan, kopi dan gelas/ cangkir. Sederhana tidak perlu repot-repot beli alat-alat kopi.

Cara (Brewing) Kopi Tubruk

Membuat kopi dengan Metode Tubruk ini akan menggunakan rasio 8/120 yang menurut saya merupakan rasio terbaik kopi dan air.

Berikut cara termudah dalam membuat kopi Tubruk:

- Siapkan gelas kaca blimbing ala rumahan 
- Masukkan kopi bubuk seberat 8 gram
- Tempatkan gelas berisi kopi diatas timbangan (coffee scale)
- Posisikan sebagai “Tare” dengan nilai 0 untuk keseluruhan
- Masak air panas hingga mendidih
- Tunggu 15 detik sebelum dimasukkan ke dalam gelas
- Itu akan menghasilkan suhu panas sekitar 96 derajat celcius
- Tuang air panas langsung kedalam gelas berisi kopi tadi
- Tuang terus hingga mendapatkan angka 120 gram 
- Aduk kopi sebentar
- Tutup menggunakan penutup gelas atau lepek
- Tunggu 5-10 menit sebelum diminum (untuk proses ekstraksi)
- Kopi siap dinikmati

Hasil Akhir Rasa Kopi Metode Seduh Tubruk

Karena ini adalah kopi Tubruk dimana kopi masih ditempatkan secara terus menerus bersama air didalam gelas, maka cicipan pertama kedua dan seterusnya akan berbeda-beda.

Kopi akan terus berekstraksi didalam gelas hingga batas kandungan zat dalam butir-butir bubuk kopi itu habis.

Jika cicipan pertama akan terasa sangat ringan dan hanya seperti rasa air saja, ketika masuk menit ke 5-10 rasa kopi akan terasa sangat pas seperti rasa pada metode pour over dengan rasio yang sama.

Tapi itu bukanlah “titik terbaik” bagi secangkir kopi Tubruk. Hal yang paling dinantikan dalam secangkir kopi tubruk adalah ekstraksi paling akhir.

Hasil akhir adalah penentuan rasa kopi tubruk terbaik. Rasa yang akan dikeluarkan juga tidak bisa diprediksi dan selalu saja ada yang unik.

Tapi secara keseluruhan hasil akhir akan terasa lebih intens, lebih kuat rasa kopi yang dikeluarkannya namun begitu empuk untuk dirasakan oleh lidah.

Maka diamkanlah lebih lama lagi sambil ditutup, dan cobalah untuk mengobrol lebih panjang bersama teman.

Saat percobaan ini dibuat, saya menyibukkan diri dengan menuliskan artikel lain, saya akan menunggu lebih lama lagi kopi tubruk yang saya buat hingga ekstraksi paling akhir.

Mungkin dibutuhkan 15-30 menit lagi untuk kemudian saya minum kembali.

Tidak ada komentar