Social Items


Cara membuat kopi dengan menambahkan gula sudah umum dilakukan di Indonesia, walau kini kopi sudah mulai lebih dihargai dengan cara meminumnya tanpa tambahan apapun.


Karena sebenarnya kopi sudah mempunyai cita rasa sendiri masing-masing untuk setiap kopi yang ditanam di daerah berbeda.
Kopi tanpa gula merupakan cara terbaik untuk mengetahui sejauh mana kopi itu berkualitas. Namun kopi dengan gula adalah cara lain menikmati kopi bagi yang masih awam dalam mengenal kopi. Atau mungkin ini hanya masalah selera masing-masing.

Untuk belajar mengenal rasa kopi, penambahan gula memang akan merusak rasa asli dari kopi itu sendiri, dan bagi yang belum terbiasa meminum kopi tanpa gula selalu saja muncul perkataan yang men-general-kan bahwa “Kopi itu Pahit”.

Tapi ra po po, saya akan menambahkan gula untuk membuat kopi yang lebih mudah diterima lidah. Karena toh kopilah yang abadi, mau ditambahkan gula sebanyak apapun, secangkir minuman hitam itu pasti disebutnya adalah “Kopi”, bukan “Kopi Gula”.

Penambahan Gula Yang Pas

Saya tidak sedang membicarakan kopi yang sudah dibungkus rapih dengan plastik berlogo yang sudah ada kopi dan gula didalamnya. Walau tidak menampik bahwa rasa kopinya memang sudah enak sesuai taglinenya dulu sewaktu masih ngiklan di tv “Jelas Lebih Enak”.

Tapi itu terlalu instan untuk saya yang mau belajar serius tentang rasio kopi dan gula yang “Sangat Jelas Jelas Lebih Enak” ini.


Mengacu pada gelas dan ukuran Measuring Cup standar yang dipakai. Maka kita akan mendapatkan ukuran air sebanyak 120 gram untuk menyajikan kopi dalam satu cangkir standar. Cangkir/ gelas yang dipakai bisa berbentuk gelas blimbing yang biasa ada di rumah.

Dan untuk mengawali perhitungan kita akan memakai bubuk kopi sebanyak 8 gram kopi.

8 gram adalah acuan umum para penikmat kopi dalam mengkonsumsi secangkir kopi hitam dalam satu gelas standar bervolume 125 ml atau 120 gram air jika di konversi.

Ini hanyalah acuan standar, kita bisa menambah atau mengurangi jumlah kopi tersebut. Untuk sementara kita akan sepakati jumlah 8 gram kopi disini.

Selanjutnya saya akan mencoba mencari "Berapa jumlah GULA" yang tepat untuk kopi yang ingin terasa manis dan lebih nikmat?

Kebutuhan:
Air = 120 ml (sesuai ukuran cangkir dan measuring cup)
Kopi = 8 gram (acuan awal standar kopi)

Rumus:
(Air dibagi Kopi = Nilai gram Gula )
120 dibagi = 15 gram gula

Sehingga saya akan menemukan angka 15 gram GULA yang akan ditambahkan pada secangkir kopi yang berisi 8 gram kopi dan 120 gram air.

Gula Pada Kopi Tubruk

Metode yang cocok untuk penambahan gula pada secangkir kopi adalah metode tubruk. Walau tidak menutup kemungkinan metode lainnya juga sah-sah saja untuk menambahkan gula didalamnya. Ini masalah selera bung.

Saya akan mencoba hal yang sudah lumrah dilakukan oleh orang Indonesia dalam menikmati secangkir kopi plus gula dengan menubrukkan semua komponennya didalam satu gelas.

Dibawah ini adalah langkah yang sudah saya jalankan sendiri, mungkin bisa di jadikan referensi bagi yang ingin mencobanya. Saya menggunakan kopi jenis Arabika dari Toraja Sapan dengan berbentuk biji yang di sangrai hitam (Dark Roast).

Peralatan :
- Kopi Bubuk 8 gram
- Gula Pasir 15 gram
- Timbangan Digital
- Air panas 120 gram (96 derajat C)

Penyeduhan :
- Masukkan bubuk kopi yang baru digiling seberat 8 gram kedalam gelas
- Masukkan juga gula seberat 15 gram kedalam gelas
- Aduk-aduk kopi dan gula yang berada dalam gelas hingga merata
- Tempatkan gelas berisi kopi dan gula diatas timbangan digital
- Atur kedalam posisi 0 dengan menekan tombol TARE
- Siapkan air panas yang baru mendidih, kemudian diamkan selama 15 detik
- Masukkan air secara perlahan hingga kopi dan gula sedikit terendam
- Diamkan sebentar kira-kira 5 detik untuk proses pelepasan udara yang terjebak dalam kopi dan gula
- Tuang kembali air panas hingga berada pada angka 120 gram pada timbangan digital
- Tutup gelas untuk proses ekstraksi kopi
- Diamkan selama 5-10 menit
- Nikmati kopi nikmat yang pas di lidah

Hasil Akhir

Rasanya pas bung, tidak ada yang perlu dikorbankan dalam hal ini, sangat dapat  diterima oleh semua lidah. Bodinya empuk, kenyel-kenyel, masih cukup terasa rasa kopi bawaannya bagi lidah yang sudah sensitif dan terbiasa dengan karakter kopi yang digunakan.

Semuanya terkalkulasi dengan tepat, ketika air yang digunakan adalah 120 gram dan kopi adalah 8 gram, maka sisa ruang dalam gelas antara air dan kopi berjumlah 15 gram, maka sebanyak itulah gula yang harus ditambahkan.

Perbandingan

1:1 (8 gram kopi : 8 gram gula)

Tapi akan berbeda kesenangannya jika saya menggunakan rasio kopi dan gula 1:1. Dan ini merupakan hal menakjubkan untuk mengetahui sensasi rasa yang PHP (Pemberi Harapan Palsu).

Karena ketika pertama kali di uyup sensasi pertama yang ditawarkan adalah manis, ini manis. Tapi kemudian setelah sudah agak masuk ke belakang lidah, karakter aslinya akan mulai muncul.

Kemudian setelah kopi tertelan, lidah akan akan terasa sedikit meringis dan akan berucap “Ih kok jadi agak pahit”. Dan jebakan rasio 1:1 ini berhasil, saya sangat kagum dengan ini, secangkir kopi yang dapat memberikan rasa PHP terhadap lidah. Menakjubkan.

Tapi semua kembali pada selera masing-masing, menurut saya 15 gram gula pada rasio 8 gram kopi / 120 gram air adalah hal baik untuk dijadikan konsumsi kopi harian. Karena takaran seperti itulah yang sudah lumrah bagi masyarakat Indonesia.

Tapi takaran 1:1 adalah toleransi bagi pecinta kopi yang ingin menikmati kopi lebih menyenangkan. Malah sebaiknya gunakanlah 1:1/2 (8 gram kopi : 4 gram gula) agar cita rasa kopi tetap terasa, itu lebih baik.

Takaran Pas Kopi dan Gula Dalam 1 Gelas

kopilipso

Cara membuat kopi dengan menambahkan gula sudah umum dilakukan di Indonesia, walau kini kopi sudah mulai lebih dihargai dengan cara meminumnya tanpa tambahan apapun.


Karena sebenarnya kopi sudah mempunyai cita rasa sendiri masing-masing untuk setiap kopi yang ditanam di daerah berbeda.
Kopi tanpa gula merupakan cara terbaik untuk mengetahui sejauh mana kopi itu berkualitas. Namun kopi dengan gula adalah cara lain menikmati kopi bagi yang masih awam dalam mengenal kopi. Atau mungkin ini hanya masalah selera masing-masing.

Untuk belajar mengenal rasa kopi, penambahan gula memang akan merusak rasa asli dari kopi itu sendiri, dan bagi yang belum terbiasa meminum kopi tanpa gula selalu saja muncul perkataan yang men-general-kan bahwa “Kopi itu Pahit”.

Tapi ra po po, saya akan menambahkan gula untuk membuat kopi yang lebih mudah diterima lidah. Karena toh kopilah yang abadi, mau ditambahkan gula sebanyak apapun, secangkir minuman hitam itu pasti disebutnya adalah “Kopi”, bukan “Kopi Gula”.

Penambahan Gula Yang Pas

Saya tidak sedang membicarakan kopi yang sudah dibungkus rapih dengan plastik berlogo yang sudah ada kopi dan gula didalamnya. Walau tidak menampik bahwa rasa kopinya memang sudah enak sesuai taglinenya dulu sewaktu masih ngiklan di tv “Jelas Lebih Enak”.

Tapi itu terlalu instan untuk saya yang mau belajar serius tentang rasio kopi dan gula yang “Sangat Jelas Jelas Lebih Enak” ini.


Mengacu pada gelas dan ukuran Measuring Cup standar yang dipakai. Maka kita akan mendapatkan ukuran air sebanyak 120 gram untuk menyajikan kopi dalam satu cangkir standar. Cangkir/ gelas yang dipakai bisa berbentuk gelas blimbing yang biasa ada di rumah.

Dan untuk mengawali perhitungan kita akan memakai bubuk kopi sebanyak 8 gram kopi.

8 gram adalah acuan umum para penikmat kopi dalam mengkonsumsi secangkir kopi hitam dalam satu gelas standar bervolume 125 ml atau 120 gram air jika di konversi.

Ini hanyalah acuan standar, kita bisa menambah atau mengurangi jumlah kopi tersebut. Untuk sementara kita akan sepakati jumlah 8 gram kopi disini.

Selanjutnya saya akan mencoba mencari "Berapa jumlah GULA" yang tepat untuk kopi yang ingin terasa manis dan lebih nikmat?

Kebutuhan:
Air = 120 ml (sesuai ukuran cangkir dan measuring cup)
Kopi = 8 gram (acuan awal standar kopi)

Rumus:
(Air dibagi Kopi = Nilai gram Gula )
120 dibagi = 15 gram gula

Sehingga saya akan menemukan angka 15 gram GULA yang akan ditambahkan pada secangkir kopi yang berisi 8 gram kopi dan 120 gram air.

Gula Pada Kopi Tubruk

Metode yang cocok untuk penambahan gula pada secangkir kopi adalah metode tubruk. Walau tidak menutup kemungkinan metode lainnya juga sah-sah saja untuk menambahkan gula didalamnya. Ini masalah selera bung.

Saya akan mencoba hal yang sudah lumrah dilakukan oleh orang Indonesia dalam menikmati secangkir kopi plus gula dengan menubrukkan semua komponennya didalam satu gelas.

Dibawah ini adalah langkah yang sudah saya jalankan sendiri, mungkin bisa di jadikan referensi bagi yang ingin mencobanya. Saya menggunakan kopi jenis Arabika dari Toraja Sapan dengan berbentuk biji yang di sangrai hitam (Dark Roast).

Peralatan :
- Kopi Bubuk 8 gram
- Gula Pasir 15 gram
- Timbangan Digital
- Air panas 120 gram (96 derajat C)

Penyeduhan :
- Masukkan bubuk kopi yang baru digiling seberat 8 gram kedalam gelas
- Masukkan juga gula seberat 15 gram kedalam gelas
- Aduk-aduk kopi dan gula yang berada dalam gelas hingga merata
- Tempatkan gelas berisi kopi dan gula diatas timbangan digital
- Atur kedalam posisi 0 dengan menekan tombol TARE
- Siapkan air panas yang baru mendidih, kemudian diamkan selama 15 detik
- Masukkan air secara perlahan hingga kopi dan gula sedikit terendam
- Diamkan sebentar kira-kira 5 detik untuk proses pelepasan udara yang terjebak dalam kopi dan gula
- Tuang kembali air panas hingga berada pada angka 120 gram pada timbangan digital
- Tutup gelas untuk proses ekstraksi kopi
- Diamkan selama 5-10 menit
- Nikmati kopi nikmat yang pas di lidah

Hasil Akhir

Rasanya pas bung, tidak ada yang perlu dikorbankan dalam hal ini, sangat dapat  diterima oleh semua lidah. Bodinya empuk, kenyel-kenyel, masih cukup terasa rasa kopi bawaannya bagi lidah yang sudah sensitif dan terbiasa dengan karakter kopi yang digunakan.

Semuanya terkalkulasi dengan tepat, ketika air yang digunakan adalah 120 gram dan kopi adalah 8 gram, maka sisa ruang dalam gelas antara air dan kopi berjumlah 15 gram, maka sebanyak itulah gula yang harus ditambahkan.

Perbandingan

1:1 (8 gram kopi : 8 gram gula)

Tapi akan berbeda kesenangannya jika saya menggunakan rasio kopi dan gula 1:1. Dan ini merupakan hal menakjubkan untuk mengetahui sensasi rasa yang PHP (Pemberi Harapan Palsu).

Karena ketika pertama kali di uyup sensasi pertama yang ditawarkan adalah manis, ini manis. Tapi kemudian setelah sudah agak masuk ke belakang lidah, karakter aslinya akan mulai muncul.

Kemudian setelah kopi tertelan, lidah akan akan terasa sedikit meringis dan akan berucap “Ih kok jadi agak pahit”. Dan jebakan rasio 1:1 ini berhasil, saya sangat kagum dengan ini, secangkir kopi yang dapat memberikan rasa PHP terhadap lidah. Menakjubkan.

Tapi semua kembali pada selera masing-masing, menurut saya 15 gram gula pada rasio 8 gram kopi / 120 gram air adalah hal baik untuk dijadikan konsumsi kopi harian. Karena takaran seperti itulah yang sudah lumrah bagi masyarakat Indonesia.

Tapi takaran 1:1 adalah toleransi bagi pecinta kopi yang ingin menikmati kopi lebih menyenangkan. Malah sebaiknya gunakanlah 1:1/2 (8 gram kopi : 4 gram gula) agar cita rasa kopi tetap terasa, itu lebih baik.

Tidak ada komentar